Pendapat, saran, kata dokter tentang jeli gamat ini dimuat majalah TRUBUS Juli 2006.
Senjata pamungkas bagi para dokter berupa obat. Dengan meresepkan obat yang tepat, diharapkan penyakit yang merongrong pasien segera dapat diatasi. Salah satu yang dijadikan sebagai senjata pamungkas untuk melawan ganasnya penyakit adalah ekstrak teripang. Banyak dokter mengkonsumsi untuk diri sendiri atau meresepkan kepada pasien. Itu ditempuh setelah beragam obat-obatan kimiawi tak sanggup melumpuhkan penyakit maut.
klik foto artikel majalah Trubus dibawah biar BESAR & MUDAH DIBACA:
Apa kata mereka tentang ekstrak teripang? Inilah komentar beberapa dokter yang dihubungi Trubus secara terpisah.
dr Oetjoeng Handajanto,
Sukajadi, Bandung
Perkenalan dr Oetjoeng Handajanto dengan ekstrak teripang pada 2004. Semula ia menganggap ekstrak teripang hanya suplemen. Ahli terapi kolon itu memberikan ekstrak itu kepada penderita gangren atau luka akibat diabetes mellitus. Dalam hitungan hari, luka pun mengering. Menurut lulusan Fakultas Kedokteran Bochum University, Jerman, itu keampuhan ekstrak teripang kaya kolagen.
Faedah kolagen meningkatkan regenerasi sel-sel mati akibat luka sehingga mempercepat penyembuhan. Ia tak menyangka ekstrak itu mampu menyembuhkan luka dalam waktu singkat. Bagaimana dengan diabetes mellitus? Penyakit kencing manis itu pada dasarnya tidak bisa disembuhkan, tetapi kadar gula darah hanya bisa dikontrol. Itu pun hanya pada penderita diabetes tanpa ketergantungan insulin.
Nutrisi pada teripang mampu merangsang kelenjar pankreas memproduksi insulin. Selain itu anggota famili Holothuriidae itu memperbaiki kinerja ginjal dan limfa sehingga gula dapat dicerna dengan baik. Senyawa aktif itu juga berguna untuk mengatasi luka dinding lambung penderita maag akut dan gangguan pencernaan.
dr Andreas Widjaja SpPD
Karangwulansari, Semarang
Atas anjuran teman, dr Andreas Widjaja SpPD memberikan olahan hoisom-alias teripang-untuk mengatasi batuk menahun yang dialami anak sulungnya, Esra Wijaya (6 tahun). Sejak berusia 4 tahun ia mengidap batuk kronis. Hampir setiap bulan ia batuk dan pilek selama 7 hari akibat tonsilitas meradang. Biasanya saya memberikan obat berupa antiinfl amasi dan antialergi. Karena khawatir olahan hoisom tinggi MSG (monosodium glutamat), saya mencoba memberikan ekstrak teripang, ujarnya. Dosis 5 cc 3 kali sehari.
Menurut pengamatan dokter spesialis penyakit dalam alumnus Universitas Diponegoro itu, sejak rutin minum ekstrak teripang praktis Esra tak pernah batuk. Mungkin pada teripang terdapat zat imunomodulator dan antioksidan. Imunomodulator berfaedah untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Karena sistem imun meningkat sehingga tubuh dapat mengatasi zat asing yang mengganggu kesehatan.
Antioksidan amat penting untuk mengikat radikal bebas. Maklum, kita hidup di antara polutan tinggi. Penggunaan bahan alami untuk obat memang tengah tren saat ini seiring dengan pergeseran dunia medis ke arah fitofarmaka. Sekarang amat banyak obat-obatan dari ekstrak tumbuhan. Saya yakin fitofarmaka ada khasiatnya. Namun, bedanya dengan obat medis, belum ada evident base, baru terbatas pada pengamatan, katanya.
dr Maria Theresia Karnadi MS
Cilandak, Jakarta Selatan
Pada awalnya dr Maria Theresia Karnadi MS berpendapat, tak mungkin satu produk menyembuhkan berbagai penyakit. Namun, setelah memberikan kepada pasien dan menggunakannya sendiri, ia akhirnya percaya. Alumnus Universitas Indonesia itu memanfaatkan ekstrak teripang untuk menurunkan kolesterol tinggi. Beberapa pasien diabetes mellitus yang ditanganinya dan diberi ekstrak gamat akhirnya batal amputasi.
Teripang tak hanya berfungsi untuk satu organ, tetapi keseluruhan organ tubuh manusia. Faedahnya meregenerasi sel, menumbuhkan sel-sel yang rusak, sehingga mempercepat penyembuhan. Oleh karena itu ekstrak teripang dapat digunakan untuk semua kasus penyakit, bahkan orang sehat sekalipun.
Teripang termasuk makanan sehat sehingga bila diberikan agak banyak pun tak berdampak buruk. Dalam dunia kedokteran, ekstrak teripang dan sejenisnya disebut roboransia alias pengobatan tambahan. Dulu pengaruh roboransia dianggap tak terlalu besar ketimbang obat-obatan kimia yang diresepkan dokter. Namun, sekarang dapat dilihat, pengaruh roboransia cukup besar, ujar Maria. Sebab, selain dapat menyembuhkan juga meningkatkan daya tahan tubuh.
dr Hariadi
Semarang
Dokter Hariadi mengkonsumsi ekstrak teripang untuk mengatasi gastritis alias infeksi saluran pencernaan. Pada saat bersamaan ia juga memberikan kepada penderita gastritis. Dosisnya 2 sendok makan 3 kali sehari. Dua bulan berselang tampak kemajuan seperti mual dan kembung hilang. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu teripang mengandung kolagen yang mempercepat penyembuhan.
Pria kelahiran Semarang 28 Februari 1963 itu juga meresepkan ekstrak teripang untuk pasien nyeri sendi dan beragam luka. Proses penyembuhan relatif cepat lantaran teripang mampu meregenerasi sel dalam waktu singkat. Sampai saat ini belum diketahui adanya efek samping. Karena teripang merupakan suplemen organik sehingga penyerapan dalam tubuh berlangsung baik, ujarnya. (Sardi Duryatmo/Peliput: Lani Marliani, Hermansyah, & Imam Wiguna)
---------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar