PEMESANAN CEPAT SMS : NAMA BARANG PESANAN/NAMA/ALAMAT LENGKAP (Contoh : BELI JELI GAMAT 350ml/EGI/JL. MOCH ABBAS NO.6 RT1/RW2 KEL. SAWAH KEC. CIJERAH - BANDUNG 43212) KE 0813 9400 7164 atau 0857 595 77 929
pin : 324d593a
GARANSI 100% dan dikirim via TIKI/JNE ke seluruh Indonesia, sampai ditangan Anda_PASTI!!______Khusus BANDUNG, CIANJUR, JABODETABEK bisa COD (bayar di tujuan) diantar ke rumah/kantor Anda via kurir motor,_ Distributor Utama _ JELI GAMAT,_ SPIRULINA,_ MILKTHISTLE_ Produksi_ LUXOR

Rabu, 09 Mei 2012

radang/ luka usus

Radang usus besar (bahasa Inggris: colitis) adalah penyakit yang merupakan peradangan usus besar. Gejala pada radang usus besar termasuk rasa nyeri, demam, bengkak pada jaringan usus besar, berdarah, erithema permukaan usus besar, pendarahan rektal dan ulserasi usus besamengobati radang usus / saluran pencernaan
Apendisitis (radang usus buntu)
 
DEFINISI
Apendisitis merupakan peradangan pada usus buntu (apendiks).

Usus buntu merupakan penonjolan kecil yang berbentuk seperti jari, yang terdapat di usus besar, tepatnya di daerah perbatasan dengan usus halus.
Usus buntu mungkin memiliki beberapa fungsi pertahanan tubuh, tapi bukan merupakan organ yang penting.

Apendiks

Apendisitis sering terjadi pada usia antara 10-30 tahun.
PENYEBAB
Penyebab apendisitis belum sepenuhnya dimengerti.
Pada kebanyakan kasus, peradangan dan infeksi usus buntu mungkin didahului oleh adanya penyumbatan di dalam usus buntu. Bila peradangan berlanjut tanpa pengobatan, usus buntu bisa pecah.

Usus buntu yang pecah bisa menyebabkan :
- masuknya kuman usus ke dalam perut, menyebabkan peritonitis, yang bisa berakibat fatal
- terbentuknya abses
- pada wanita, indung telur dan salurannya bisa terinfeksi dan menyebabkan penyumbatan pada saluran yang bisa menyebabkan kemandulan
- masuknya kuman ke dalam pembuluh darah (septikemia), yang bisa berakibat fatal.
GEJALA
Apendisitis memiliki gejala kombinasi yang khas, yang terdiri dari mual, muntah dan nyeri yang hebat di perut kanan bagian bawah.
Nyeri bisa secara mendadak dimulai di perut sebelah atas atau di sekitar pusar, lalu timbul mual dan muntah.

Setelah beberapa jam, rasa mual hilang dan nyeri berpindah ke perut kanan bagian bawah. Jika dokter menekan daerah ini, penderita merasakan nyeri tumpul dan jika penekanan ini dilepaskan, nyeri bisa bertambah tajam.

Demam bisa mencapai 37,8-38,8? Celsius.

Pada bayi dan anak-anak, nyerinya bersifat menyeluruh, di semua bagian perut.
Pada orang tua dan wanita hamil, nyerinya tidak terlalu berat dan di daerah ini nyeri tumpulnya tidak terlalu terasa.

Bila usus buntu pecah, nyeri dan demam bisa menjadi berat.
Infeksi yang bertambah buruk bisa menyebabkan syok.
DIAGNOSA
Pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel darah putih agak meningkat, sebagai respon terhadap infeksi.

Biasanya, pada stadium awal apendisitis, pemeriksaan-pemeeriksaan seperti foto rontgen, CT scan, dan USG kurang bermanfaat.

Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejalanya.
PENGOBATAN
Pembedahan segera dilakukan, untuk mencegah terjadinya ruptur (peca), terbentuknya abses atau peradangan pada selaput rongga perut (peritonitis).

Pada hampir 15% pembedahan usus buntu, usus buntunya ditemukan normal. Tetapi penundaan pembedahan sampai ditemukan penyebab nyeri perutnya, dapat berakibat fatal. Usus buntu yang terinfeksi bisa pecah dalam waktu kurang dari 24 jam setelah gejalanya timbul. Bahkan meskipun apendisitis bukan penyebabnya, usus buntu tetap diangkat. Lalu dokter bedah akan memeriksa perut dan mencoba menentukan penyebab nyeri yang sebenarnya.

Pembedahan yang segera dilakukan bisa mengurangi angka kematian pada apendisitis.
Penderita dapat pulang dari rumah sakit dalam waktu 2-3 hari dan penyembuhan biasanya cepat dan sempurna.

Usus buntu yang pecah, prognosisnya lebih serius. 50 tahun yang lalu, kasus yang ruptur sering berakhir fatal. Dengan pemberian antibiotik, angka kematian mendekati nol.
Antibiotik yang diberikan seperti

Klik gambar dibawah agar besar & bisa dibaca:

artikel majalah Trubus bulan September 2007






















Trubus 448 – September 2007/XXXVIII
Beda Obat dan racun memang setipis kulit bawang. Lihatlah nikotin dalam daun tembakau yang membahayakan kesehatan lantaran mengakibatkan penyakit arteriosclerosis dan jantung koroner. namun zat itu sekaligus sebagai obat anti pembengkakan penyebab berbagai penyakit termasuk penyakit jantung dan radang usus.
Temuan itu sesuai dengan penelitian Wouter De Jonge dari Academic Medical Center Amsterdan, Belanda . Dalam riset laboratorium, nikotin tembakau diserap oleh reseptor nikotin dalam makrofag yang bernama alfa-7 acetilcoline. Lantas acetilcoline mengeluarkan zat yang mampu menghentikan produksi sitokinine penyebab radang termasuk radang usus.
Menerut dr. Hendrawan Nadesu, radang usus besar yang dikenal dengan nama cholitis ulcerative adalah penyakit mengenai saluran cerna khususnya usus besar - anus yang ditandai dengan adanya ulkus atau borok. Biasanya penyakit ini bersifat menahun dan belum diketahui penyebab pastinya. Faktor keturunan turut mempengaruhi terjadinya radang usus. Penyebab lain karena infeksi oleh amuba atau kuman yang menyebabkan pembengkakan. Terapi yang biasanya dilakukan dengan obat-obatan anti pembengkakan seperti kortikosteroid dan sulfasalsin.
Calon Kanker
Pada peradangan kronis dilakukan operasi untuk memotong usus pda bagian yang meradang. Vonis itulah yang dihadapi oleh Agus Purnomo. Awalnya, tangisan meraung-raung Agus memecah kesenyapan pagi. Kedua tangannya memegang perut bagian bawah yang sakit tak terperi. Istrinya Emmy Ouwissa, segera membawa Agus ke rumah sakit terdekat. Setelah memeriksa Agus, dokter mendiagnosis mag akut. Obat antinyeri yang dikonsumsi Agus memang meredakan sakit, tapi Cuma sesaat.
Radang usus bisa disebabkan oleh bakteria
Beberapa jam berselang, Agus kembali meraung-raung. pagi itu juga Emmy membawa suaminya kerumah sakit lain. Dokter mendiagnosis, pria 46 tahun itu mengidap radang usus yang berpotensi menjadi kanker usus. Penyakit perut yang tak tertahankan itu sebenarnya mendera Agus sejak 6 bulan sebelumnya. Setiap malam perutnya terasa kembung, mual, dan perih. Namun, rasa sakit itu dibiarkan lantaran ayah satu anak itu mengira sembelit biasa telah mendera. sebab, sakit perut itu dibarengi dengan sulit buang air besar dan tinja berdarah, “Mungkin lebih dari 50 ml setiap hari.,” kata Agus. Selain itu buang angin juga sulit dilakukan.
Barulah perutnya kian menggembung dan perihnya tak tertahankan, pria kelahiran 16 Februari 1961 itu dilarikan ke rumah sakit. Awalnya dokter gagal mendiagnosis penyakit Agus, lantaran saat diperiksa Agus berguling-guling diruang pemeriksaan dan mengatakan sekujur tubuhnya sakit dan perih. Setelah sakitnya mereda, dokter langsung memeriksa jantung menggunakan ekokardiogram, darah, ginjal, dan pemeriksaan usus melalui kolonoskopi.
Radang Usus
Hasil laboratorium menunjukkan, Agus mengidap radang usus kronis dan terjadi luka dilapisan mukosa usus. Penyebabnya tidak diketahui. Namun, Agus diharuskan menjalani rawat inap untuk mempercepat kesembuhan. Ia hanya boleh mengkonsumsi bubur, jus buah-buahan, dan makanan halus. Sedangkan makanan asam, pedas atau bersifat panas seperti nangka dan durian dihindari. Ada 3 jenis obat-obatan yang dimakan yaitu pereda sakit, antibiotik dan penyakit jantung. "yang paling menyakitkan saat memasukkan obat melalui anal", kata pria kelahiran Pati, Jawa Tengah, itu. Pemasukan obat cair itu setiap 2 kali sehari.
Agus Purnomo, radang usus mendera
akibat luka mukosa usus
Setelah 1 minggu perawatan, Agus diperbolehkan pulang dan diwajibkan mengkonmsumsi obat-obatan resep, termasuk obat anal. Sayang, pendarahan ketika buang air besar tetap terjadi, dan volumenya kian makin banyak. Bahkan setelah 4 bulan, dokter menyatakan luka usus makin parah dan harus dipotong. jika tidak luka akan menyebar dan menyebabkan kanker usus atau anemia kronis.
Lantaran kaget dan takut, Agus mencari kesembuhan ditempat lain. Kebetulan kerabat dekat Agus yang juga mengidap penyakit sama baru sembuh setelah dirawat di Rumah sakit di Malaysia. Oleh sebab itu, Agus telah bersiap ke negeri jiran. Namun, sebelum berangkat seorang rekan menyodorkan ekstraksi teripang walau engan, Angus mengkonsumsi gamat untuk membuktikan keampuhan suplemen yang diceritakan Hartono, rekannya itu.
Sepekan mengkonsumsi, Agus mulai merasakan perubahan. Darah yang keluar bersama tinja semakin sedikit. “Darah tak lagi mengucur tiap hari, hanya 3 hari sekali dan tidak banyak,” kata ayah Reynaldi Itu. Setelah satu bulan , darah pun tak lagi mengucur dan sakit diperutnya hilang.
Penggunan mentimun laut untuk mengendalikan radang usus telah dibuktikan oleh Ritzwan Hasim dari departemen ilmu biokimia, Universitas Kebangsaan Malaysia. Penelitian membuktikan gamat bersifat antibakteri, anatra lain bakteri proteus mirabilis, penyebab lukla dalam organ tubuh, dan Eschericia colli, bakteri penginfeksi usus. Penelitian lain dilakukkan Hassan Yakob dari Universitas Malaya, Malaysia. Menurut Hassan gamat bersifat anti radang atau anti inflamasi yang dibuktikan dengan kecepatan pemulihan radang pada kelinci yang disayat. Makanya radang usus yang dideita Agus cepat lenyap.
Spirulina sebagai pendamping gamat berkhasiat sebagai pemberi masa pada tinja. Penyebabnya, spirulina memiliki efek anti diare. Itu dibuktikan Tsuchihashi N dari Chiba Hygine College Jepang, menurut Tsuchihashi konsumsi spirulina mampu meningkatkan 5 persen bakteri probiotics seperti lactobacillus arcidophilus, lactococcus lactis, streptococcus thermophillus, lactobacillus casei, lactobacillus, dan lactobacillus bulgaricus.
Rendahnya jumlah Lactobacillus dalamusus manusia menyebabkan diare. Tak hanya memperbaiki usus manusia, lactobacillus memiliki tugas penting lain, yaitu, memperbaiki pencernaan dan penyerapan zat gizi dalam tubuh, mencegah infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu spirulina tak hanya membantu memulihkan radang usus Agus, tapi juga memperbaiki sistem pencernaannya.

lihat video luka radang di usus


_____________________________________________________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar